Gempa Merusak Pura Dalem Suda Sidakarya

Gempa yang terjadi di Denpasar, Bali Pada hari Rabu, 13 Oktober 2011, pukul 11: 16: 27 Wita Gempa dengan kekuatan 6,8 SR, pada lokasi 989 LS - 114,53 BT di kedalaman 10 km dari bawah laut arah 143 Km Barat Daya Nusa Dua Bali. mengakibatkan berbagai kerusakan pada bangunan pemerintah, gedung milik swasta / masyarakat dan tempat ibadah serta menimbulkan korban luka-luka. .

Kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa ini khususnya di Desa Sidakarya selain menimbulkan korban luka juga merusak rumah warga, Sekolah SMK N.2 Denpasar genteng dan tembok retak berakibat 4 Orang Guru dan 25 orang siswa terkena jatuhan genteng sudah dibawa kerumah sakit Sanglah, komputer 2 buah rusak , sepeda motor 10 buah rusak, ruang kelas Akutansi dan Perbankan gentengnya rusak dan begitu juga ruang atap-atapnya jatuh, Desa Sidekarya, Balai Banjar Kangin Desa Sidakarya Pemugbugnya rusak genteng-gentengnya jatuh. SLB Negeri Sidakarya, Gedung kelas belakang atapnya dan temboknya retak-retak dan juga 1 orang guru perwakilan kepala sekolah cedera. .

Selain bangunan rumah dan sekolah di Desa Sidakarya, gempa juga merusak Pura Dalem Suda Sidakarya seperti:
  1. Gedongnya dengan dinding retak




  2. Candi Kurung dengan atap atas jebol




  3. Candi Bentar di Jaba Sisi atap sebelah selatan putus




  4. Candi Bentar di Jaba Sisi kedua atap atas Pura Kayangan putus

Banjir Merendam Rumah Di Desa Sidakarya

Hujan lebat yang disertai angin kencang mengguyur Kota Denpasar dan sekitarnya sejak Sabtu Malam 10 Januari 2009 hinggga Minggu 11 Januari 2009 dan pada hari itu bertepatan juga dengan Malam Purnama menyebabkan beberapa ruas jalan di Denpasar tergenang menyebabkan kendaraan terjebak serta ratusan rumah terendam setinggi pinggang orang dewasa. Banjir terjadi di pemukiman di kawasan Sanur, Sidakarya, Padangsambian, Pura Demak. Kawasan lainnya yang terendam banjir diantaranya Jalan Raya Puputan, Jalan Batang Hari, Jalan Siulan, Jalan Tukad Bilok, Jalan Petanu, Panjer, Kompleks Pertokoan Suci serta beberapa wilayah di Kuta. Air mulai meninggi diperkirakan sekitar pukul 03.00 wita sampai Minggu Pagi yang mencapai sepinggang orang dewasa.

Disamping merendam rumah warga, banjir di Denpasar kali ini juga menyebabkan sebuah jembatan di kawasan Jalan Siulan Denpasar timur juga dilaporkan ambruk. Sementara satu orang warga di Jalan Tukad Languan Denpasar di laporkan terseret arus banjir dan berhasil dievakuasi dengan selamat. .

Salah satu wilayah yang terparah terendam banjir adalah Area Banjar Kerta Sari, Banjar Kerta Dalem Sari dan Banjar Kerta Dalem, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan. Ketinggian air diwilayah ini antara 1 meter sampai 1,5 meter, tak ayal merendam rumah warga yang terbanyak terendam banjir terjadi di Banjar Kerta Dalem. Banjar Kerta Dalem yang dihuni oleh 221 KK tersebut seluruhnya terendam banjir dengan ketinggian 1 meter sampai 1,5 meter, begitu juga Banjar Kerta Sari yang dihuni 260 KK, sebagaian rumah warga terendam banjir setinggi 1 meter, yang terparah di Gang Cemara dan Gang Kertajaya dengan ketinggian air 1,5 meter. .

Melihat kondisi banjir kali ini yang cukup besar, Minggu Pagi Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra langsung menerjunkan tim penanggulangan bencana. Tim yang terdiri atas beberapa instansi terkait, seperti Basarnas, Petugas Kesehatan, Satpol PP, dan dibantu oleh Warga Desa Sidakarya, yang langsung diterjunkan ke lokasi-lokasi yang terendam banjir untuk ikut melakukan evakuasi terhadap warga yang terkena musibah. Warga yang rumahnya terendam segera diminta untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman, namun ada juga beberapa pemilik rumah enggan dievakuasi terutama bagi penghuni rumah berlantai dua. Meskipun tidak sampai menelan korban jiwa namun banjir pada Minggu 11 Januari 2009 ini merupakan banjir terparah yang pernah terjadi di Desa Sidakarya yang merendam rumah warga, puluhan motor dan mobil serta merusak barang-barang elektronik lainnya.



Penyebab terjadinya banjir kali ini yang merendam rumah di Banjar Kerta Sari, Banjar Kerta Dalem Sari dan Banjar Kerta Dalem, Desa Sidakarya, disamping curah hujan yang tinggi juga bertepatan dengan Purnama dimana air laut yang pasang menghambat aliran air di Sungai Tukad Punggawa yang mana bermuara di Hutan Manggrove Wilayah Desa Sidakarya, aliran airnya yang seharusnya mengalir lancar ke muara justru terhambat dan tertahan oleh air laut yang pasang dan air laut yang pasang tersebut masuk melalui muara Tukad Punggawa ini.

Tukad Punggawa Sidakarya

Karya Memungkah Ngenteg Linggih Dan Pedudusan Agung di Pura Mutering Jagat Sidakarya

Pura Dalem Mutering Jagat Dalem Sidakarya adalah salah satu Pura Kayangan Jagat yang diempon oleh 5 (lima) banjar adat yang ada di Desa Pekraman sidakarya yaitu : Br Dukuh Mertajati, Br Sekar Kangin, Br Tengah, Br sari dan Br Suwung Kangin, Pura yang terletak di Jalan Dewata, Desa Pekraman Sidakarya, Denpasar Selatan ini dibangun kira-kira tahun 1518 M (= Saka 1440) pada masaPemerintahan Dalem Waturenggong, dalam pembangunan pura ini Dalem Waturenggong mendirikan Parhyangan/Pura "Dalem Sidakarya" mengenang jasa Dalem Sidakarya dan sebagai Parhyangan tempat nunas Tirta Sidakarya bagi seluruh umat Hindu.
Untuk menjaga kelangsungan pura ini, maka melalui Paruman Desa Pekraman Sidakarya, yang dipimpin oleh Bendesa Pekraman Sidakarya I Ketut Mintra, Pura Dalem Mutering Jagat Dalem Sidakarya akhirnya dipugar dan direnovasi melalui tiga tahap pembangunan dari tahan pertama pembangunan di areal Utamaning Mandala mulai dari Nasarin Hari Rabu, 10 September 2003 Purnaming Ketiga, tahap kedua diareal Madyaning Mandala mulai pertengahan April 2005 dan tahap ketiga KARYA MEMUNGKAH, NGENTEG LINGGIH, PEDUDUSAN AGUNG, NGUSABA DESA DAN NGUSABA NINI tahun 2006, dengan menghabiskan dana pembangunan fisik kurang lebih sebesar Rp. 1.161.781.480, yang berasal dari sumbangan masyarakat baik perseorangan maupun organisasi, instansi pemerintah dan Iuran Wajib Warga Banjar Adat dan Banjar Dinas sebesar Rp. 300.000/KK, Setelah Pembangunan Pura Dalem Mutering Jagat Dalem Sidakarya selesai, langkah selanjutnya diadakan KARYA MEMUNGKAH, NGENTEG LINGGIH, PEDUDUSAN AGUNG, NGUSABA DESA DAN NGUSABA NINI yang pelaksanaannya dimulai dari Februari 2006 sampai dengan 11 Maret 2006 dengan Puncak Karya pada tanggal 4 Maret 2006 dengan menghabiskan dana kurang lebih sebesar Rp. 898.679.865, yang juga berasal dari sumbangan masyarakat baik perseorangan maupun organisasi, instansi pemerintah dan Iuran wajib warga banjar sebesar Rp. 200.000/KK dengan jumlah KK keseluruh di Banjar Adat Desa Pekraman Sidakarya sebanyak 603 KK.

Adapun Dudonan Acara KARYA MEMUNGKAH, NGENTEG LINGGIH, PEDUDUSAN AGUNG, NGUSABA DESA DAN NGUSABA NINI sebagai berikut :
  1. Hari Jumat, 24 Februari 2006 Pemelapasan dll
  2. Hari Senin, 27 Februari 2006 Melasti, Mendak Siwi, dll
  3. Hari Rabu, 1 Maret 2006 Tawur Agung dan Undangan Para Pejabat Pemerintahan, dll
  4. Hari Sabtu, 4 Maret 2006 PUNCAK KARYA
  5. Hari Minggu, 5 Maret 2006 Ngusaba Desa, Ngusaba Nini, dll
  6. Hari Sabtu, 11 Maret 2006, Nyenuk Keliling Desa sekaligus Nyineb
KARYA MEMUNGKAH, NGENTEG LINGGIH, PEDUDUSAN AGUNG, NGUSABA DESA DAN NGUSABA NINI dapat berjalan dengan lancar berkat kerjasama seluruh komponen masyarakat dengan menghabiskan biaya keseluruhan mulai dari Pembangunan Fisik sampai Mekarya sebesar Rp. 2.060.398.345.